Penetapan Harga dan Penggunaan faktor Produksi
Secara garis besar seperti halnya harga komiditi akhir, harga faktor produksi ditentukan melalui interaksi antara permintaan dan penawaran pasar. Tahap pertama dan penting dalam memperoleh kurva permintaan pasar produksi adalah menurunkan kurva permintaan salah satu perusahaan atas faktor produksi tersebut. Sehubungan dengan ini adalah pernyatan tentang berapa jumlah tiap faktor produksi yang seharusnya digunakan oleh suatu perusahaan agar dapat memaksimumkan keuntungannya. Kita harus memeperhatikan tiga kombinasi organisasi pasar produk dan faktor produksi.
Kurva Penawaran Pasar untuk Faktor Produksi
Kurva penawaran pasar atas faktor Produksi diperoleh dengan penjumlahan horizontal secara langsung kurva penawaran dari indifidu pemasok dari faktor produksi tersebut. Jadi, kurva penawaran faktor produksi pada perusahaan individu bersifat elastic tak terhingga. Namun, kurva penawaran faktor produksi tersebut biasanya mempunyai kemiringan positif, yang menunjukan lebih banyak faktor produksi akan ditawarkan hanya pada harga yang lebih tinggi.
Penetapan Harga dan Tingkat Penawaran Produksi
Sebagaimana halnya pada komoditi akhir, harga ekuilibrium faktor produksidan jumlah faktor produksi yang dipergunakan ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar untuk faktor produksi tersebut.
Sewa dan Sewa Semu
Setiap pembayaran bagi pengguna faktor produksi yang melebihi dan diatas jumlah minimum yang dibutuhkan untuk mendorong munculnya penawaran faktor produksi itu disebut sewa. sewa merupakan konsep jangka panjang dan merupakan seluruh pembayaran yang dilakukan untuk faktor produksi yang penawarannya sudah tetap. Sewa semu (quasi rent) adalh pembayaran yang tidak perlu dilakukan dalam jangka pendek untuk mendorong terciptanya penawaran faktor prosuksi. Dengan demikian, sewa semu sama dengan TR dikurangi TVC.
Kurva Penawaran Faktor Produksi dan Biaya Marjinal Faktor Produksi atau Sumber Daya
Monopsony menunjukan dimana hanya terdapat seorang pembeli untuk faktor produksi tertentu. Dengan demikian, seorang monopsony (pada umumnya) menghadapi kurva penawaran pasar yang memiliki kemiringan positif. Hal ini berarti bahwa apabila perusahaan monopsonistis menginginkan lebih banyak faktor produksi, maka perusaah itu harus membayar harga yang lebih tinggi tidak hanya untuk unit tambahan faktor produksi itu tetapi juga untuk seluruh faktor produksi yang digunakannya. Akibatnya, biaya marjinal faktor produksi atau sumber daya (MRC) akan lebih besar dari harga faktor produksi atau sumber daya, dan kurva biaya marjinal sumber daya yang dihadapi monoponis terletak diatas kurva penawaran faktor produksi atau sumberdaya yang dihaddapi perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar