Kamis, 09 Desember 2010

dss - IMPERIAL SUGAR

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, manusia dituntut membuat berbagai keputusan yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang semakin kompleks. Oleh karena itu, dikembangkan DSS (Decision Support System/Sistem Penunjang Keputusan) untuk dukungan pembuatan keputusan. Pada awalnya, DSS dimanfaatkan pada level manajerial. Namun, karena pertumbuhan pengetahuan dan kebutuhan dukungan keputusan yang tidak berasal dari dunia manajerial saja, DSS tumbuh sebagai konsep yang dapat digunakan pada berbagai bidang.

Definisi DSS terus-menerus mengalami pergeseran mulai dari persepsi mengenai hal apa saja yang dapat dilakukan oleh suatu DSS hingga ide mengenai bagaimana DSS dapat mencapai objektif yang diinginkan. Secara umum, Finlay mendefinisikan DSS sebagai system berbasis komputer untuk mendukung pengambilan keputusan DSS menyediakan informasi pemecah masalah dan kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi – struktur.

Kebanyakan dari para manager menggunakan dukungan sistem komputerisasi dalam proses pengambilan keputusan. Kini para pembuat keputusan semakin terampil menggunakan computer dan Web, serta menggunakan system pendukung keputusan ( DSS ) / Kecerdasan Bisnis ( BI ) yang kian menjadi komoditas lintas organisasi handal yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Peralatan DSS saat ini menggunakan Web untuk antarmuka pengguna grafis yang membolehkan para penggunanya menjadi fleksibel, efisien dan mudah melihat serta memproses data dan model dengan browser Web yang familiar. Kebanyakan manager menggunakan berbagai perangkat nirkabel genggam termasuk handphone yang berbasis Web, dengan ini para manager dapat berkomunikasi dan berkolaborasi mengakses informasi yang penting, bahkan dapat melampaui batas batas dari sebuah organisasi. Pendukung keputusan kelompok terus meningkat dengan adanya berbagai pengembangan baru yang terjadi didalam kelompok tersebut yang memudahkan setiap anggota meningkatkan pekerjaan kolaboratifnya kapan saja dan dimana saja. Metode kecerdasan tiruan terus meningkatkan kualitas pendukung keputusan dan menjadi melekat dibanyak aplikasi, mulai dari antilocking otomotif hingga mesin pencari Web cerdas. Agen cerdas melakukan berbagai tugas rutin, membebaskan waktu yang digunakan oleh para pengambil keputusan untuk tugas penting. Berbagai pengembangan pada pembelajaran organisasi dan management menghadapi berbagai masalah, dan system pengiriman informasi internet dan intranet telah meningkatkan dan memampukan semua system pendukung keputusan tersebut.

1.2. Tujuan DSS

§ Memberikan dukungan untuk pembuatan kepututsan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.

§ Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manager pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.

§ Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.

1.3. Manfaat DSS

  • Meningkatkan jumlah alternative yang dipilih.
  • Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis.
  • Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan.
  • Kontrol yang lebih baik.

1.4. Klasifikasi DSS

Seperti juga dalam hal pendefinisiannya, tidak ada klasifikasi DSS yang berlaku universal. Menurut Turban seperti yang dikutip dari Holsapple dan Whinston, DSS dapat diklasifikasikan berdasarkan strukturnya (framework), sebagai berikut:

  1. Text-oriented DSS: menggunakan pengelolaan, perolehan, dan manipulasi informasi tidak terstruktur dalam format dokumen elektronik untuk dukungan kepututsan.
  2. Database-oriented DSS: menggunakan pengorganisasian struktur basis data yang umumnya dengan konfigurasi relasional dengan kapabilitas query dan report generation untuk dukungan keputusan.
  3. Spreadsheet-oriented DSS: merupakan system pemodelan yang menggunakan perhitungan kompleks, statistic, simulasi, atau model optimisasi untuk membantu pembuat keputusan menganalisa situasi.
  4. Solver-oriented DSS: menggunakan struktur algoritma atau prosedur dengan suatu program komputer yang dapat dieksekusi untuk dukungan keputusan.
    Rule-oriented DSS: menyediakan keahlian penyelesaian persoalan (system pakar) yang disimpan dalam bentuk fakta, aturan, prosedur, atau sruktur tertentu.
  5. Compund-oriented DSS: DSS hibrida yang mengkombinasi dua atau lebih dari lima klasifikasi DSS yang telah diuraikan.

1.5. Komponen DSS

Jika dilihat dari sudut pandang komponen, DSS dapat dibagi menjadi tiga buah subsistem utama, antara lain:

1. Subsistem Data

Subsistem data terdiri dari basis data yang relevan dengan lingkungan system dan dikelola oleh sebuah system perangkat lunak DBMS (Database Management System). Sumber data DSS dapat berasal dari internal maupun eksternal.

2. Subsistem Model

DSS memiliki kemampuan mengintegrasikan akses data dan model dengan cara menanamkannya pada system informasi dengan menggunakan database sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi antar model. Subsistem ini sering kali disebut sebagai MBMS (Model Base Management System). Proses kreasi model harus bersifat fleksibel dengan bahasa pemodelan yang kuat dan sekumpulan building blocks yang terdapat dibentuk pada proses pemodelan.

3. Subsistem Antarmuka Pengguna

Karakteristik fleksibilitas dan usability dari DSS ditentukan oleh kapabilitas antarmuka system. Pengguna berinteraksi dan memberikan perintah-perintah kepada DSS melalui subsistem ini dikenal sebagai DGMS (Dialogue Generation and Management System). Subsistem menyediakan struktur antarmuka grafis yang konsisten dan mudah diadaptasi oleh pengguna.

Pada pengembangannya, DSS juga dapat memiliki subsistem pengetahuan. Subsistem ini digunakan untuk mendukung pengelolaan subsistem DSS lainnya atau berfungsi sebagai komponen independen dalam menyediakan kemampuan kecerdasan tambahan bagi pembuat keputusan dengan menggunakan system pakar atau system inteligensi lainnya. DSS dengan kemampuan kecerdasan sering kali dikenal dengan intelligent DSS.

1.6.Tingkat Teknologi DSS

1. Spesific DSS

Merupakan hardware atau software yang memungkinkan seseorang/sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analisis terhadap suatu masalah tertentu.

2. DSS Generator

Suatu paket hardware atau software yang mampu secara cepat dan mudah membuat Specific DSS

3. DS Tools

Hardware atau software yang membantu pembuatan Specific DSS atau Generator DSS.

Permasalahan

Permasalahan akibat berbagai interpretasi DSS adalah sulitnya dalam pemanfaatan istilah DSS.

1. DSS mendukung permasalahan semi-terstruktur (permasalahan yang rutin berulang, tetapi masih dibutuhkan human judgement dalam penerapan solusinya) atau tidak terstruktur (permasalahan yang belum jelas dan kompleks sehingga tidak ada solusi yang langsung dapat digunakan).

2. DSS mendukung keputusan bagi berbagai lapisan manajer.

3. DSS mendukung keputusan bagi kelompok maupun individu.

4. DSS mendukung keputusan yang bersifat interdependen atau/atau runtun.

5. DSS mendukung berbagai cara dan gaya pembuatan keputusan.

6. DSS bersifat fleksibel (pengguna dapat menambahkan, menghapus, dan mengubah elemen dasar yang dikelola DSS) dan dapat diadaptasikan (pengguna mengadaptasikan system agar dapat menghadapi kondisi yang cepat berubah).

7. DSS bersifat user friendly sehingga dapat mudah diadaptasi oleh pengguna yang belum berpengalaman dengan pemanfaatan komputer.

8. Tujuan pemanfaatan DSS adalah meningkatkan efektivitas pembuatan keputusan (waktu dan kualitas), bukan pada efesiensi (meminimalisasi biaya).

9. DSS dimanfaatkan untuk mendukung pembuat keputusan, bukan menggantikannya

10. DSS harus mudah dikonfigurasi, fleksibel dalam penggunaannya, dan mudah dimodifikasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan setiap pembuat keputusan.

11. DSS dapat menggunakan pemodelan untuk analisis situasi dan permasalahan yang membutuhkan keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan pengguna mencoba berbagai strategi aksi pada sirkumstansi dan konfigurasi yang berbeda.

12. Memungkinkan akses berbagai bentuk sumber data (format, tipe, dan lain-lain).

13. DSS dapat dikembangkan sebagai kakas standalone, diintegrasikan dengan aplikasi lain, dan didistribusikan melalui jaringan atau teknologi internet.

BAB II

Study Kasus DSS pada Imperial Sugar

2.1. Pendahuluan

Imperial Sugar merupakan sebuah pabrik gula terbesar di Amerika Serikat, pabrik ini berpusat di Sugarland, Texas – Amerika Serikat. Pada tahun 2000 dan 2001 imperial sugar berada dalam keadaan yang berbahaya dengan jumlah total kerugian sebesar $372 juta. Pada awal tahun 2001, harga gula mengalami penurunan drastis, hal ini menyebabkan pihak imperial sugar kalut dan berusaha melindungi diri dari kebangkrutan.

Saat itu merupakan bagian dari sebuah program ‘Rekoveri Imperial’, CEO George Muller memutuskan untuk menggunakan teknologi guna mengatasi kondisi perusahaan yang kian memburuk. Usaha pertama yang beliau lakuakan adalah dengan mengintegrasikan Imperial secara langsung ke dalam rantai pelanggannya dengan cara memberikan mereka akses langsung ke informasi status pesanan web. Hal itu membuat penurunan dalah hal biaya penjualan dan sebab itu imperial mendapatkan laba yang lebih besar dari pada bisnis para pesaingnya.

System akan merubah hubungan – hubungan paling personal antara 20 representatif layanan pelanggan imperial dengan 40 pelanggan dan broker besar, mewakili lebih dari 800 kantor pelanggan yang berbeda.

Setiap pengambilan keputusan pada beberapa perusahaan dan untuk para elanggannya tidak pernah sama.didalam bisnis berbasis komoditi, menambahkan nilai merupakan satu-satunya hal yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sebuah SISTEM telah menambahkan nilai!

Biaya proyek berbasis XML kurang dari $500,000. Saat Impeial keluar dari kebangkrutan pada bulan Agustus, aplikasi self service pun diberlakukan. Sebelum ada system layanan mandiri, satu representative layanan pelanggan dapat menghabiskan waktu lima jam per hari untuk menangani inkuiri pelanggan. Imperial dapat menggandakan effective salesforce-nya (orang/jam) dan reprensentatif layanan pelanggan mampu melakukan pendekatan yang lebih konsultatif untuk melakukan penjualan. Pelacakan pesanan on-line memberikan kepada para pelanggan akses 24-jam kepada informasi tentang kedatangan pengiriman, membantu mereka merencanakan produks yang lebih baik.

Pemberlakuan system development telah membuat perusahaan meraup laba operasi pertama dalam enam triwulan sebesar $699,000 pada penjualan bersih $322,3 juta. Dalam jangka panjang Imperial merencanakan untuk melakukan forecasting kolaboratif pada terhadap permintaan dengan dengan para pelanggannya untuk membuat biaya inkuiri menjadi lebih rendah. Dengan membuat proses pembelian makin mudah, Imperial juga merencanakan untuk menganalisis kebutuhan pelanggan untuk mendongkrak pendapatan keseluruhan. Dengan demikian, akan menciptakan system manajemen pendapatan yang efektif. Akhirnya, para pelanggan dapat memesan langsung lewat Web.


2.1. Profil Perusahaan Imperial Sugar

Sejarah perusahaan besar ini dimulai pada 1843, ketika Samuel Mei Williams memiliki perkebunan tebu di Oakland Perkebunan (sekarang Sugar Land, TX, markas besar Imperial Sugar saat ini) perkebunan yang cukup besar untuk melakukan bisnis gula mentah komersial berupa grinding pabrik gula (mendirikan situs masa depan Imperial Sugar Company).

Pada 1855, daerah sekitar

Oakland Perkebunan, tebu telah menggantikan kapas sebagai tanaman dominan. Pada tahun 1850-an, Texas adalah kota yang mampu memproduksi gula lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan surplus ketika dikirim ke Timur dan Selatan kota. Tumbuhan dan penggilingan gula menjadi bisnis besar pada tahun 1883, 600 ton gula mentah pabrik dihasilkan dan diproduksi sebagai "Kekaisaran Mill". Pada tahun 1896, konstruksi dimulai dari pabrik gula tebu di Sugar Land untuk memproduksi £ 100.000 per hari berupa gula putih halus. Biaya konstruksi diperlukan investasi sekitar $ 1.500.000, suatu jumlah yang sangat besar uang pada waktu itu.

Pada tahun 1905, perkebunan utama dari Sugar Land, yang terdapat di Ellis dan Cunningham Perkebunan, yang dibeli oleh keluarga Kempner, yang makmur dan dihormati keluarga yang telah mendirikan sendiri perkebunan di daerah tersebut. Setelah pembelian, keluarga Kempner diusulkan untuk mengirim produk – produk gula ke Imperial Sugar Company, sebuah perusahaan swasta yang telah mereka bentuk. Tak lama kemudian, pada bulan April 1907, Perusahaan Gula Imperial didirikan. Nama "Imperial" muncul dari fakta bahwa pabrik gula mentah Ellis telah dikenal sebagai "Kekaisaran Mill" selama bertahun-tahun.

Pada tahun 1919, ketika Sugarland Industri dibentuk sebagai kepercayaan estate, Perusahaan Gula Imperial dibubarkan sebagai korporasi dan menjadi departemen yang terpisah dari Sugarland Industries. Namun, pada September 1924, ketika perusahaan membutuhkan modal besar untuk memenuhi setiap pengeluaran yang kurang sebesar 5 juta dolar korporasi yang bangkrut.

Pada tahun 1926, sebagai kebutuhan paket pra-gula (versus meraup jumlah yang menabjukan) menjadi jelas, gula itu dijual di pra-gula (mentah) kapas penuh kantung di bawah Kekaisaran Gula nama merek untuk pertama kalinya.

Pada tahun 1928, sebagai gula mentah lepas pantai berubah menjadi siap jual, Imperial Gula memfokuskan perhatian pada sumber-sumber gula mentah asing dan karena itu mereka membuat tebu lokal menjadi lebih berkembang. Dalam periode waktu yang sama, sisa pabrik gula mentah di daerah, termasuk satu di Sugar Land, ditutup dan dibongkar.

Selama masa Perang Dunia II, Imperial Sugar sedang bekerja keras tanpa lelah untuk menyediakan pasukan Amerika dengan gula. Karena perang bisnis Imperial Sugar sempat terganggu. Namun kerinduannya pada pemeliharaan perkebunan dan kembali berbisnis tak mampu diwujudkan akibat perang.

Pada tahun 1948, setelah menghabiskan $ 4 juta pada perbaikan tanaman, Imperial Sugar sedang menghasilkan hampir £ 2.500.000 gula per hari.

Pada tahun 1843, Perkebunan milik Samuel Mei Williams di Oakland Perkebunan (sekarang cabang Perusahaan Imperial Sugar) dan tanaman pertanian lainnya di dekat kebun tersebut mampu dibangun sebuah pabrik gula mentah komersial. Batang tebu dipotong dan dimasukkan ke gerobak yang ditarik kuda dan dibawa ke pabrik.
Dalam dua dekade terakhir, bagaimanapun, Imperial Gula telah mengalami perubahan besar.

Pada tahun 1988 Kekaisaran Gula Perusahaan yang tetap menjadi milik pribadi gula tebu dengan satu fasilitas kilang yang terletak di Sugar Land, Texas telah bergabung dengan Holly Gula Corporation, sebuah prosesor bit bermarkas di Colorado Springs. Dengan akuisisi, Imperial Gula lebih dari dua kali lipat dalam ukuran dan menjadi pemasar yang baik tebu dan gula bit. Pada tahun 1996, Imperial Sugar kembali bekerjasama dengan Perusahaan Gula Spreckels California, West Coast sebuah perusahaan gula bit.

Pada tahun 1997 Savannah Foods & Industries, Inc, yang berkantor pusat di Savannah, Georgia, gula terbesar kedua di industri refiner, diakuisisi. Oleh karena itu, seperti halnya dengan Holly akuisisi, Perusahaan kembali lebih dari dua kali lipat, menjadi terbesar refiner prosesor dan gula di Amerika Serikat.

Pada tahun 2002, Imperial Sugar dijual pada Michigan Gula Perusahaan dan Worland, Wyoming bit fasilitas untuk penumbuh sistem koperasi. Pada bulan Oktober 2002, Imperial menjual fasilitas bit di Rocky Mountains ke American Crystal Sugar Company. Sugar Land kilang ini ditutup pada Mei 2003 dan produksi pindah ke tempat lain di Amerika Serikat, namun kantor perusahaan tetap tinggal di Sugar Land, Texas.

Pada September 2005, Imperial menjual fasilitas ke Southern California Minnesota Gula Bit Koperasi. Penjualan termasuk penggunaan merek Spreckels. Dengan akses ke fasilitas produksi dan distribusi ke seluruh penjuru Amerika Serikat, Imperial sekarang menjadi pemasar dua negara konsumen terkemuka gula merek: Imperial ® dan Dixie Kristal ®.

2.3. Permasalahan Imperial Sugar

Pada tahun 2001 hingga 2002 harga gula terus mengalami penurunan. Negara – Negara yang bergantung dengan sector utama perkebunan seperti gula merasa begitu cemas. Negara seperti Kuba yang pendapatan Negara terbesarnya pada industry ini terpaksa harus menutup sejumlah 71 pabrik gula dari jumlah keseluruhan 156 pabrik, sebanyak 90.000 orang buruh Kuba harus mengalami pemutusan hubungan kerja (The Dallas Morning News).

Pilihan restrukturisasi industri gula dilakukan karena negara itu "kehabisan darah" setelah pendapatan dari sektor industri gula mengalami penurunan dari 4,3 milyar dollar Amerika Serikat (AS) tahun 1989/1990 menjadi hanya 441 juta dollar AS pada tahun 2001/ 2002.

Bukan hanya Kuba, banyak negara lainnya seperti Australia, Cina, dan Thailand tengah melakukan restrukturisasi, reformasi, ataupun rasionalisasi industri gula. Kompetisi harga gula dunia telah mengakibatkan mereka berlomba untuk memproduksi gula seefisien mungkin. Para produsen gula terus berusaha menekan agar harga gula produksi mereka terus rendah. Paling tidak, produsen gula dunia saat ini harus mengejar kemampuan Brasil yang merupakan produsen gula terbesar, yang mampu menjual gula di pasar internasional dengan harga 160 dollar AS per ton. Harga ini jauh di bawah harga gula di pasar komoditas London (LIFFE) yang saat ini bergerak pada kisaran 180 dollar AS per ton. Bukan hanya itu, brasil berniat menurunkan harga gula hingga 10 % pada tahun 2005 mendatang, hal itu membuat seluruh produsen gula termasuk IMPERIAL SUGAR kewalahan.

2.4 Upaya Imperial Sugar Menghindari Kebangkrutan

Penerapan DSS (Decision Support System) yang dilakukan oleh Imperial Sugar berupa upaya untuk menghindari perusahaan dari kebangkrutan yang berawal dari kerugian besar hingga $372 juta.

Penerapan tersebut dilakukan berbasis web. Perubahan pola pendekatan dengan konsumen awalnya dilakukan dengan peluncuran produk baru yang telah berhasil diluncurkan yang merupakan pengembangan produk sweet spot dalam strategi pertumbuhan.

Konsumen melihat dua produk baru dari Imperial memenuhi rak-rak toko pada semester kedua tahun peluncurannya. System penjualan dan pemasarannya juga mengalami banyak perubahan, dengan Biaya proyek berbasis XML kurang dari $500,000. Impeial berhasil keluar dari kebangkrutan pada bulan Agustus, dengan menggunakan aplikasi self service. Sebelum adanya system layanan mandiri ini, satu representative layanan pelanggan dapat menghabiskan waktu 5 jam per hari untuk menangani inkuiri pelanggan.

Imperial dapat menggandakan effective salesforce-nya (orang/jam) dan reprensentatif layanan pelanggan mampu melakukan pendekatan yang lebih konsultatif untuk melakukan penjualan. Pelacakan pesanan on-line memberikan layanan kepada para pelanggan berupa akses 24 - jam kepada informasi tentang kedatangan pengiriman, membantu mereka merencanakan produk yang lebih baik dan berkualitas.

Pemberlakuan system development telah membuat perusahaan meraup laba operasi pertama dalam enam triwulan sebesar $699,000 pada penjualan bersih $322,3 juta. Dalam jangka panjang Imperial merencanakan untuk melakukan forecasting kolaboratif pada terhadap permintaan dengan dengan para pelanggannya untuk membuat biaya inkuiri menjadi lebih rendah. Dengan membuat proses pembelian makin mudah, Imperial juga merencanakan untuk menganalisis kebutuhan pelanggan untuk mendongkrak pendapatan keseluruhan. Dengan demikian, akan menciptakan system manajemen pendapatan yang efektif. Akhirnya, para pelanggan dapat memesan langsung lewat Web.

Penerapan DSS dilakukan pada proses penjualan yang dilakukan berbasis web, pendekatan terhadap konsumen semakin digencarkan dengan membagi ilmu tentang nutrisi serta komposisi alami yang terkandung didalam setiap produknya. Semua itu tercantum jelas dalam web perusahaan yang dapat diakses oleh setiap orang. Dalam web ini pihak imperial sugar berusaha menjadi lebih dekat dengan setiap konsumennya dan membagi ilmu serta tetap menjaga hubungan yang harmonis untuk tetap merangkul konsumennya menjadi konsumen yang loyal terhadap produk imperial dengan pelayanan yang baik.

Salah satu produk imperial seperti Redi-Ukur ™, misalnya, berisi dua belas kantung pra-diukur dari dikemas tegas gula cokelat muda yang cocok untuk sebagian besar resep. Yang lain adalah Baker Agung, yang semuanya alami, premi frosting campuran yang datang dalam tiga rasa dan dapat melecut dalam lima menit - menyaingi frostings terbaik dibuat dari nol.

Roxanne Resch, Direktur Senior Pengembangan Bisnis

Dalam setiap kasus, Imperial dipandu oleh tujuan untuk mengembangkan produk "berkualitas tinggi, menjadi produk yang menawarkan solusi yang relevan bagi konsumen dan pelanggan bisnis kami," tutur Roxanne Resch, Imperial Direktur Senior Business Development.

"selain itu Tim penjualan kami bekerja sama dengan tim R & D secara langsung sebagai pengguna akhir (pengetestan-research) untuk membuat produk yang lebih baik, membantu mengefisienkan operasi pelanggan dan mengembangkan titik yang unik antar perbedaan produk terhadap produk pesaing."

Darrell Gerdes, Manajer Pengembangan Produk Baru

Berbicara tentang industri Imperial, Manajer Pengembangan Produk Baru Darrell Gerdes mengatakan ada peningkatan di muka dan keterkaitan dengan keterlibatan pelanggan.

"Kami berada di pabrik bersama dengan tim R & D melakukan pengujian serta mencampur produk, memilih peralatan yang terbaik untuk menggunakan dan mencoba agar lebih memahami harapan pelanggan. Kami percaya bahwa pelanggan adalah ahli pada apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Dan hingga produk kita memasuk pabrik mereka atau produk buatan merekan seperti roti, kita tidak akan tahu hal apa yang ada dipikiran mereka, hanya satu hal yang kita harapkan, memberikan kepuasan dengan kualitas produk imperial yang tinggi dan tidak mengecewakan. "

"Pendekatan kami bukanlah untuk mengembangkan sampel acak dan berharap suatu kebetulan beresonansi dengan pelanggan, tapi untuk tetap berjalan bersama dan mengembangkan solusi yang tepat bersama dengan pelanggan dari awal," kata Gerdes.

Mengembangkan produk dan layanan baru yang membuat koneksi yang kuat dengan pelanggan adalah kunci untuk pertumbuhan perusahaan mana pun. Datang dari sukses peluncuran produk baru tiga tahun lalu, Imperial Perusahaan Gula adalah membuat pengembangan produk sweet spot dalam strategi pertumbuhan. "Salah satu papan kunci strategi kami selama beberapa tahun terakhir telah berinovasi dalam produk dan kemasan," katanya.

Muller, George

Mr George Muller adalah Vice President - Gula Imperial Administrasi Perseroan sejak Oktober 2008. Ia menjabat sebagai Vice President dan Chief Information Officer dari November 2002 sampai Oktober 2008. Mr Muller bergabung dengan Perusahaan Maret 1997 sebagai Direktur Sistem Informasi Manajemen.


Daftar pustaka

http://nextgeneration.web.id/?p=48

http://digilib.petra.ac.id/img-rep//jiunkpe/s1/info/2004/jiunkpe-ns-s1-2004-26400014-4271-decision-appendices_17_high.jpg

Efraim Turban, Jay E Aronson, Ting – Peng Liang, Decision Support System and Intelligent System Edisi 7 Jilid 1, 2005, Yogyakarta, Andi Yogyakarta

www.prenhall.com/

http://els.bappenas.go.id/upload/other/Harga%20Gula%20Terus%20Turun.htm

http://www.hpllegal.com/CM/News/Imperial-Sugar-Plant-Explosion.asp http://www.iscnewsroom.com/2010/02/16/imperial-sugar-takes-rd-to-customers/

http://www.iscnewsroom.com/2010/02/16/imperial-sugar-takes-rd-to-customers/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar